Rabu, 07 Desember 2016

MAKALAH SIM CRM, ERP,dan SCM. CRM



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sistem informasi manajemen (SIM)  atau (bahasa inggris management information system, MIS) yaitu serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional tepadu yang mamou mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar k,riteria mutu yang telah di tetapkan. Kegiatan utama dari semua sistem informasi yaitu menerima data sebagai (input) ,kemudian memprosesnya dengan melakukan perhitungan,penggabungan unsur data,pemutakhiran dan lainnya,akhirnya memperoleh sistem keluaran output.
Dalam SIM terdapat sistem bisnis perusahaan yang memuat tentang CRM, ERP,dan SCM. CRM (customer relationship management) atau manajemen hubungan pelanggan. ERP adalah kekuatan teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan. SCM adalah  manajemen rantai pasokan. Dimana semua itu terdapat dalam sistem bisnis perusahaan.

1.2    Rumusan masalah

Adapun yang menjadi rumusa masalah dalam makalah ini  yaitu :
1.    Apa yang di maksud CRM ?
2.    Apa yang di maksud ERP?
3.    Apa yang di maksud SCM?









BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian CRM

Dalam ruang lingkup ilmu manajemen di kenal dengan istilah CRM ( customer relationship management) merupakan hubungan kerja sama antara pihak provider dengan customer sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan. Mengelola berbagai hubungan pelanggan melibatkan dua tujuan yang saling berhubungan: satu, memberikan organisasi dan seluruh pelanggan menghadapi karyawan dengan satu tinjauan lengkap dari setiap pelanggan pada tiap titik sentuh dan pada seluruh saluran; dan, dua, memberikan pelanggan dengan satu tinjauan lengkap dari perusahaan dan seluruh salurannya yang di perluas. Itulah mengapa perusahaan beralih pada manajemen hubungan pelanggan untuk meningkatkan fokus pelangganmereka. CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan sistem perusahaan lintas fungsional yang terintegrasi dan mengotomatisasi banyak proses melayani pelanggan pada penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan kerangka kerja TI dari perangkat lunak dan basis data berbantu situs yang mengintegrasikan semua proses ini dengan sisa operasi bisnis perusahaan.
Perangkat lunak CRM membantu pelaku penjualan, pemasaran, dan layanan menangkap dan melacak data yang relevan mengenai setiap kontak di masa lalu dan yang di rencanakan dengan kemungkinan dan pelanggan layaknya bisnis lainnya dan peristiwa siklus hidup pelanggan informasi yang di tangkap dari seluruh titik sentuh pelanggan. Sistem CRM  menyimpan data daam basis data pelanggan yang mngintegrasikan seluruh akun informasi pelanggan dan membuatnya tersedia di seluruh perusahaan melalui internet, intranet, atau tautan jaringan lainnya.CRM menyediakan perwakilan penjualan dengan alat perangkat lunak dan sumber data perusahaan yang mereka butuhkan untuk mendukung dan mengelola ativitas penjualan.CRM juga memberikan akses seketika ke tinjauan tunggal umum bagi pelanggan dan memungkinkan mereka untuk mengecek seluruh aspek dari status akun historis pelanggan.
Sistem CRM membantu pelaku pemasaran mencapai ampanye pemasaran berlangsung dengan otomatis. Perangkat lunak CRM membantu pelaku pemasaran menangkap dan mengelola data calon pembeli dan respons pelanggan dalam basis data CRM. Sebuah sistem CRM menyediaakan perwakilan layanan dengan alat perangat lunak dan akses seketika pada basis data pelanggan biasa yang di bagi oleh pelaku penjualan dan pemasaran. CRM juga membantu manajer layanan pelanggan dalam membuat, menugaskan, dan mengelola permintaan bagi layanan pelanggan. Call center meneruskan panggilan kepada agen dukungan pelanggan. Help desk menolong perwakilan layanan pelanggan dalam membantu pelanggan yang memiliki masalah dengan sebuah produk atau layanan dengan menyediakan data perbaikan yang relevan dan saran penyelesaian. Layanan ini memberikan sebuah pilihan untuk menerima bantuan online yang lebih lanjut.

2.1.1 Manfaat dan Tantangan CRM

Ada banyak manfaat bisnis yang potensial dari manajemen hubungan pelanggan. Sebagai contoh, CRM memungkinka sebuah bisnis untuk mengidentifikasi dan membuat target bagi pelanggan yang terbaik, mereka yang paling menguntungkan bisnis, sehingga mereka dapat di pertahankan sebagai pelanggan abadi. CRM memungkinkan kustomisasi seketika dan personalisasi dari produk dan layan berdasarkan keinginan, kebutuhan, dan kebiasaan membeli dari pelanggan, dan siklus hidupnya. CRM juga dapat melacak kapan  pelanggan menghubungi perusahaan. Sistem CRM juga memudahkan sebuah perusahaan untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang konsisten dan layanan dukungan superior di seluruh titik kontak yang di pilih pelanggan.
Ada beberapa tantanga dalam kegagalan CRM. Manfaat bisnis dari manajemen hubungan pelanggan tidak dijamin dan bahkan telah terbuki sukar di pahami di banyak perusahaan. Yang menjadi alasan utama kegagalan atau ketidak puasan dari gagasan CRM adalah kurangnya pemahaman dan persiapan. Terlalu sering, manajer bisnis bergantung pada aplikasi baru untuk menyelesaikan masalah bisnis tanpa terlebih dahulu mengembangkan perubahan proses bisnis dan mengubah program manajemen yang di butuhkan. Proyek CRM yang gagal di terapkan tanpa adanya keikutsertaan pemangku kepentingan bisnis. Karyawan dan pelanggan tidak di persiapkann terhadap proses baru atau tantangan yang merupakan bagian dari implementasi CRM baru.

                      2.1.1 Tren dalam CRM

Semakin meningkaat perusahaa harus membuat hubungan kolaboratif dengan mitra, pemasok, dan pelanggan, menekan waktu dan biaya sementara tetap meningkatkan pengalaman pelanggan dan jumlah nilai proposisinya. Empat jenis atau kategori CRM yang telah banya di implementasikan oleh perusahaan yaitu : CRM operasional, CRM analitis, CRM kolaboratif, dan CRM berbasis portal. Kategori tersebut mungkin juga di tampilkan sebagai tahapan atau tren pada banyak perusahaanyang mengimplementasikan aplikasi CRM, dan figur di dalamnya juga menguraikan beberapa kemampuan dari program CRM. Kebanyakan bisnis memulai dengan sistem operasi CRM seperti otomatisasi tenaga penjualan dan pusat layanan pelanggan kemudian aplikasi CRM analitis di implementasikan dengan menggunakan beberapa alat pemasaran analitis, seperti pengendalian data untuk mengambil data penting tentang pelanggan dan calon pelanggan. Dengan terus meningkat, bisnis bergerak ke sistem CRM kolaboratif untuk melibatkan mitra bisnis dan pelanggan dalam layanan pelanggan kolaboratif. Sistim ini untuk layanan mandiri pelanggan dan umpan balik sebagaimana sistem manajemen hubungan mitra atau PRM. PRM menerapkan banyak dari alat yang sama yang di gunakan dalam sistem CRM untuk meningkatkan kolaborasi antar perusahaan dengan mitra bisnisnya. Banyak bisnis mengembangkan internet, intranet, dab eksranet portal CRM berbasis situs sebagai gerbang untuk berbagai level akses pada semua informasi pelanggan, sebagaimana alat CRM operasional, analitis, dan kolaboratif bagi pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis.

2.2 Pengertian ERP

ERP merupakan kekuatan teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan. Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang dibawa oleh seperangkat modul perangkat lunak terintegrasi yang mendukung proses dasar bisnis internal dari sebuah perusahaan.ERP memberikan perusahaan sebuah tampilan seketika yang terintegrasi dari proses bisnis utamanya, Dalam aplikasi perangkat lunak ERP dan basis data yang di kelola oleh sistem manajemen basis data. Sistem ERP melacak sumber daa bisnis(kas, bahan mentah,dan kapasitas produksi) , dan status koitmen yang di buat oleh bisnis (pesanan pelanggan, pesanan pembelian, dan gaji karyawan) , pada departemen manapun yang telah memasukkan data ke dalam sistem.
Perangkat lunak biasanya terdiri dari modul terintegrasi dari pabrikasi distribusi, penjulan, akuntansi, dan aplikasi sumber daya manusia. Sistem ERP mendukung banyak proses sumber daya manusia yang penting, mulai dari perencanaan kebutuhan personel untuk membayar gaji dan administrasi manfaat, dan menyelesaikan catatan penyimpanan keuangan yang paling di butuhkan.

2.2.1 Manfaat dan Tantangan ERP

Sistem ERP dapat menghasilkan manfaat bisnis yang signifikan bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang telah menemukan nilai bisnis utama dalam penggunaan ERP pada beberapa cara dasar :

·         Kualitas dan efesiensi

ERP membuat sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatka proses bisnis internal perusahaan yang menghasilkan perbaikan yang signifkan dalam kualitas dan efesiensi layanan pelanggan, produksi, dan distribusi.

·         Berkurangnya biaya

Banyak perusahaan melaporkan penguragan yang signifikan dalam biaya pengolahan transaksi dan perangkat keras, perangkat lunak, dan staf pendukung TI di bandingkan dengan warisan sistem yang tidak terintegrasi yang telah digantikan oleh sistem ERP mereka yang baru.

·         Pendukung keputusan

ERP menyediakan informasi lintas fungsional yang penting atas kinerja bisnis bagi manajer dengan epat untuk memperbaiki kemampuan  mereka dalam membuat keputusan yang lebih baik dengan cara yang terjadwal di seluruh bisnis perusahaan

·         Ketangkapan perusahaan

Mengimplementasikan sistem ERP memecah banyak departemen terdahulu dan halangan fungsional atau “silos” dari proses bisni, sistem informasi, dan sumberdaya informasi. Menghasilkan struktur organisasi yang lebig fleksible, tanggung jawab manajerial dan aturan kerja dan untuk organisasi yang lebih tangkas dan adaptif serta tenaga kerja yang lebih memanfaatkan kesempatan bisnis baru.
Penyebab kegagalanutama dalam proyek ERP adalah manajer bisnis dan pelaku TI dari perusahaan perusahaan ini meremehkan kompleksitas dari perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang di butuhkan untuk menyiapkan sistem ERP baru yang akan mengubah bisnis dan sistem informasi secara radikal. Kegagalan dalam melibatan kayawan yang terkena dampak dalam tahapan perencanaan dan pengembangan untuk merubah program manjemen. Pelatihan yang tidak mencukupi dalam tugas pekerjaan baru yang di butuhkan oleh siste ERP dan kegagalan melakukan konversi dan pengetesan data yang memadai merupakan salah satu penyebab kegagalan ERP.

2.2.2 Tren dalam ERP

Saat ini ERP masih terlibat mengadaptasi pengembangan teknologi dan permintaan pasar. Empat tren penting yang membentuk evolusi keberlanjutan dari ERP: pengembangan dalam integrasi dan flekbilitas, perluasan aplikasi bisnis elektronik, jangkauan yang lebh jauh ke pengguna baru, dan adopsi teknologi internet. Empat pengembangan tren yang utama yang terbit dalam aplikasi ERP: ERP yang fleksibel, ERP berbantu situs, ERP antar perusahaan, dan sederetan bisnis elektronik. pertama, paket perangkat luak ERP yang di andalkan dari implementasi ERP tahun 1990-an dan sering kali di kritik karena tidak fleksibel, yang secara bertahap telah di modifikasikan ke dalam produk yang lebih fleksibel. Perusahaan memasang sistem ERP menekan penjual perangkat lunak untuk mengadopsinya untuk lebih terbuka dan fleksibel dari aplikasi perangkat lunak berbasis standart.
Perangkat lunak ERP berbantu situs merupakan pengembangan kedua dalam evolusi ERP. Pertumbuhan internet, dan intranet dan ekstranet korporat mendesak perangkat lunak perusahaan untuk menggunakan teknologi internet. Konektifitas internet telah membawa pada pengembangan dari sistem ERP antar perusahaan yang menyediakan tautan berbantu situs antara kunci sistem bisnis. Tautan eksternal di tandai pergerakan ke arah integrasi aplikasi ERP terhadapan internal dengan aplikasi berfokus eksternal dari manajemen rantai pasokan dan rantai mitra pasokan perusahaan.

2.3 Pengertian SCM

SCM ( supply chain management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi, dan aliran kuantitas bahan. Warisan rantai pasokan tersumbat dengan langkah-langkah yang tidak di perlukan dan persediaan yag berlebihan. Peluang perdagangan komersial bersandar pada penggabungan masing-masing sistem internal perusahaan kepada pemasoknya, mitra, dan pelanggan. Penggabungan ini mendorong perusahaan mengintegrasikan dengan lebih baik proses rantai pasokan atar perusahaan untuk meningkatkan efesiensi pabrikasi dan efektivitas distribusi. Jadi manajemen rantai pasokan adalah sistem antar perusahaan lintas fungsional yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung dan mengelola hubungan antara beberapa kunci proses bisnis sebuah perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan mitra bisnis. Apa sebenarnya rantai pasokan perusahaan? Mari kita anggap baha sebuah perusahaan ingin membangun dan menjual sebuah produk kepada bisnis lain. kemudian, perusahaan harus membeli bahan baku dan berbagai layanan terhubung dengan perusahaan lain. Hubungan antara pemasok, pelanggan, distributor, dan bisnis lain yang di butuhkan dalam merancanng, membangun, dan menjual sebuah produk membuat jaringan entitas bisnis, hubungan, dan proses yang di sebut rantai pasokan. Masing-masing rantai pasokan harus menambah nialai pada produk atau layanan yang di hasilkan sebuah perusahaan.

2.3.1 Manfaat dan tantangan SCM

Menciptakan SCM seketika adalah hal yang menakutkan dab berkelanjutan serta seringkali menjadi kegagalan karena beberapa alasan. Alasan utama bahwa perencanaan seleksi dan implementasi solusi SCM menjadi lebih kompleks saat kecepatan teknologi mengubah penepatan dan jumah mitra perusahaan yang bertambah. Perusahaan mengetahui bahwa sistem SCM dapat memberikan kunci manfaat bisnis seperti pengolahan pesanan yang lebih cepat dan lebih akurat; pengurangan level persediaan; percepatan waktu ke pasar; biaya transaksi dan bahan yang lebih rendah; dan hubungan strategis dengan pemasok. Manfaat SCM ditujukan untuk membantu perusahaan mencapai ketangkasan dan kepekaan dalam memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan mitra bisnisnya. Mengembangkan sistem SCM telah terbukti menjadi aplikasi teknologi informasi yang kompleks. Jadi mencapai nilai bisnis dan sasaran nilai pelanggan serta tujuan manajemen rantai pasokan menjadi sebuah tantangan utama bagi kebanyakan perusahaan.
Penyebab masalah dalam manajemen rantai pasokan adalah kurangnya pengetahuan perencanaan permintaan yang tepat, alat dan petunjuk adalah sumber utama dari kegagalan SCM. Perkiraan permintaan yang tidak akurat dan terlalu optimis menyebabkan produksi utama, persediaan, dan masalah bisnis lainnya, tidak peduli seberapa efesien seluruh proses manajemen rantai pasokan telah di bangun. Produksi yang akurat, produksi, dan data bisnis yang disediakan oleh sistem informasi perusahaan lainnya sering kali menjadi penyebab dari masalah SCM. Selain itu, kurangnya kolaborasi yang cukup antara pemasaran, produksi, dan departemen manajemen persediaan dalam sebuah perusahaan, dan dengan pemasok, distributor,dan lain-lain akan merusak sistem SCM apapun. Banyak perusahaan yang memasang sistem SCM mengganggap alat perangkat lunak SCM miliknya belum matang, tedak lengkap, dan sulit di implementasikan.

2.3.2Tren dalam SCM

Arena pemasok yang menghadapi aplikasi akan melihat pertumbuhan yang berkelanjutan dari publik sebagaimana jaringan pribadi yang mengubah rantai pasokan yang linier dan tidak fleksibel menjadi nonlinier dan jaringan-jaringan pemenuhan yang dinamis jugga berkembang sepanjang dimensi lain: dari rantai pasokan yang terotomatisasi dan terintegrasi ke pembelian, perencanaan, dan desain yang kolaboratif di seluruh jaringan pemasok mereka.










BAB III
KESIMPULAN
CRM ( customer relationship management) merupakan hubungan kerja sama antara pihak provider dengan customer sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan. Ada banyak manfaat bisnis yang potensial dari manajemen hubungan pelanggan. Sebagai contoh, CRM memungkinka sebuah bisnis untuk mengidentifikasi dan membuat target bagi pelanggan yang terbaik, mereka yang paling menguntungkan bisnis, sehingga mereka dapat di pertahankan sebagai pelanggan abadi. ERP merupakan kekuatan teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan. Yang menjadi alasan utama kegagalan atau ketidak puasan dari gagasan CRM adalah kurangnya pemahaman dan persiapan. ERP membuat sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatka proses bisnis internal perusahaan yang menghasilkan perbaikan yang signifkan dalam kualitas dan efesiensi layanan pelanggan, produksi, dan distribusi. Penyebab kegagalanutama dalam proyek ERP adalah manajer bisnis dan pelaku TI dari perusahaan perusahaan ini meremehkan kompleksitas dari perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang di butuhkan untuk menyiapkan sistem ERP baru yang akan mengubah bisnis dan sistem informasi secara radikal. SCM ( supply chain management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi, dan aliran kuantitas bahan. sistem SCM dapat memberikan kunci manfaat bisnis seperti pengolahan pesanan yang lebih cepat dan lebih akurat; pengurangan level persediaan; percepatan waktu ke pasar; biaya transaksi dan bahan yang lebih rendah; dan hubungan strategis dengan pemasok. Penyebab masalah dalam manajemen rantai pasokan adalah kurangnya pengetahuan perencanaan permintaan yang tepat, alat dan petunjuk adalah sumber utama dari kegagalan SCM.








DAFTAR PUSTAKA
1.    Peppers & rogers group.29 oktober 2002. “howneywell aerospace trains a new breed of sales force on CRM”. Search CRM.com,http//searchcrm.teachtarget.com/originalContent/0%2C289142%2Csidl1gci859703%2C00.html.
2.    James A O’brien & George M. Markas. Sistem Informasi Manajemen. Salemba empat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar