BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sistem informasi
manajemen (SIM) atau (bahasa inggris
management information system, MIS) yaitu serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional tepadu yang mamou
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar
k,riteria mutu yang telah di tetapkan. Kegiatan utama dari semua sistem
informasi yaitu menerima data sebagai (input) ,kemudian memprosesnya dengan
melakukan perhitungan,penggabungan unsur data,pemutakhiran dan lainnya,akhirnya
memperoleh sistem keluaran output.
Dalam SIM terdapat
sistem bisnis perusahaan yang memuat tentang CRM, ERP,dan SCM. CRM (customer
relationship management) atau manajemen hubungan pelanggan. ERP adalah kekuatan
teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh
perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan
pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan. SCM
adalah manajemen rantai pasokan. Dimana
semua itu terdapat dalam sistem bisnis perusahaan.
1.2 Rumusan masalah
Adapun yang menjadi rumusa masalah dalam
makalah ini yaitu :
1.
Apa yang di maksud CRM ?
2.
Apa yang di maksud ERP?
3.
Apa yang di maksud SCM?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian CRM
Dalam ruang lingkup ilmu
manajemen di kenal dengan istilah CRM ( customer relationship management)
merupakan hubungan kerja sama antara pihak provider dengan customer sehingga
kedua belah pihak saling menguntungkan. Mengelola berbagai hubungan pelanggan
melibatkan dua tujuan yang saling berhubungan: satu, memberikan organisasi dan
seluruh pelanggan menghadapi karyawan dengan satu tinjauan lengkap dari setiap
pelanggan pada tiap titik sentuh dan pada seluruh saluran; dan, dua, memberikan
pelanggan dengan satu tinjauan lengkap dari perusahaan dan seluruh salurannya
yang di perluas. Itulah mengapa perusahaan beralih pada manajemen hubungan
pelanggan untuk meningkatkan fokus pelangganmereka. CRM menggunakan teknologi
informasi untuk menciptakan sistem perusahaan lintas fungsional yang
terintegrasi dan mengotomatisasi banyak proses melayani pelanggan pada
penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan
perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan kerangka kerja TI dari perangkat lunak
dan basis data berbantu situs yang mengintegrasikan semua proses ini dengan
sisa operasi bisnis perusahaan.
Perangkat lunak CRM
membantu pelaku penjualan, pemasaran, dan layanan menangkap dan melacak data
yang relevan mengenai setiap kontak di masa lalu dan yang di rencanakan dengan
kemungkinan dan pelanggan layaknya bisnis lainnya dan peristiwa siklus hidup
pelanggan informasi yang di tangkap dari seluruh titik sentuh pelanggan. Sistem
CRM menyimpan data daam basis data
pelanggan yang mngintegrasikan seluruh akun informasi pelanggan dan membuatnya
tersedia di seluruh perusahaan melalui internet, intranet, atau tautan jaringan
lainnya.CRM menyediakan perwakilan penjualan dengan alat perangkat lunak dan
sumber data perusahaan yang mereka butuhkan untuk mendukung dan mengelola
ativitas penjualan.CRM juga memberikan akses seketika ke tinjauan tunggal umum
bagi pelanggan dan memungkinkan mereka untuk mengecek seluruh aspek dari status
akun historis pelanggan.
Sistem CRM membantu
pelaku pemasaran mencapai ampanye pemasaran berlangsung dengan otomatis.
Perangkat lunak CRM membantu pelaku pemasaran menangkap dan mengelola data
calon pembeli dan respons pelanggan dalam basis data CRM. Sebuah sistem CRM
menyediaakan perwakilan layanan dengan alat perangat lunak dan akses seketika
pada basis data pelanggan biasa yang di bagi oleh pelaku penjualan dan
pemasaran. CRM juga membantu manajer layanan pelanggan dalam membuat,
menugaskan, dan mengelola permintaan bagi layanan pelanggan. Call center
meneruskan panggilan kepada agen dukungan pelanggan. Help desk menolong
perwakilan layanan pelanggan dalam membantu pelanggan yang memiliki masalah
dengan sebuah produk atau layanan dengan menyediakan data perbaikan yang
relevan dan saran penyelesaian. Layanan ini memberikan sebuah pilihan untuk
menerima bantuan online yang lebih lanjut.
2.1.1 Manfaat dan Tantangan CRM
Ada banyak manfaat
bisnis yang potensial dari manajemen hubungan pelanggan. Sebagai contoh, CRM memungkinka
sebuah bisnis untuk mengidentifikasi dan membuat target bagi pelanggan yang
terbaik, mereka yang paling menguntungkan bisnis, sehingga mereka dapat di
pertahankan sebagai pelanggan abadi. CRM memungkinkan kustomisasi seketika dan
personalisasi dari produk dan layan berdasarkan keinginan, kebutuhan, dan
kebiasaan membeli dari pelanggan, dan siklus hidupnya. CRM juga dapat melacak
kapan pelanggan menghubungi perusahaan.
Sistem CRM juga memudahkan sebuah perusahaan untuk menyediakan pengalaman pelanggan
yang konsisten dan layanan dukungan superior di seluruh titik kontak yang di
pilih pelanggan.
Ada beberapa tantanga
dalam kegagalan CRM. Manfaat bisnis dari manajemen hubungan pelanggan tidak
dijamin dan bahkan telah terbuki sukar di pahami di banyak perusahaan. Yang
menjadi alasan utama kegagalan atau ketidak puasan dari gagasan CRM adalah
kurangnya pemahaman dan persiapan. Terlalu sering, manajer bisnis bergantung
pada aplikasi baru untuk menyelesaikan masalah bisnis tanpa terlebih dahulu
mengembangkan perubahan proses bisnis dan mengubah program manajemen yang di
butuhkan. Proyek CRM yang gagal di terapkan tanpa adanya keikutsertaan pemangku
kepentingan bisnis. Karyawan dan pelanggan tidak di persiapkann terhadap proses
baru atau tantangan yang merupakan bagian dari implementasi CRM baru.
2.1.1 Tren dalam CRM
Semakin
meningkaat perusahaa harus membuat hubungan kolaboratif dengan mitra, pemasok, dan pelanggan,
menekan waktu dan biaya sementara tetap meningkatkan pengalaman pelanggan dan
jumlah nilai proposisinya. Empat jenis atau kategori CRM yang telah banya di
implementasikan oleh perusahaan yaitu : CRM operasional, CRM analitis, CRM
kolaboratif, dan CRM berbasis portal. Kategori tersebut mungkin juga di
tampilkan sebagai tahapan atau tren pada banyak perusahaanyang
mengimplementasikan aplikasi CRM, dan figur di dalamnya juga menguraikan
beberapa kemampuan dari program CRM. Kebanyakan bisnis memulai dengan sistem
operasi CRM seperti otomatisasi tenaga penjualan dan pusat layanan pelanggan
kemudian aplikasi CRM analitis di implementasikan dengan menggunakan beberapa
alat pemasaran analitis, seperti pengendalian data untuk mengambil data penting
tentang pelanggan dan calon pelanggan. Dengan terus meningkat, bisnis bergerak
ke sistem CRM kolaboratif untuk melibatkan mitra bisnis dan pelanggan dalam
layanan pelanggan kolaboratif. Sistim ini untuk layanan mandiri pelanggan dan
umpan balik sebagaimana sistem manajemen hubungan mitra atau PRM. PRM
menerapkan banyak dari alat yang sama yang di gunakan dalam sistem CRM untuk
meningkatkan kolaborasi antar perusahaan dengan mitra bisnisnya. Banyak bisnis
mengembangkan internet, intranet, dab eksranet portal CRM berbasis situs
sebagai gerbang untuk berbagai level akses pada semua informasi pelanggan,
sebagaimana alat CRM operasional, analitis, dan kolaboratif bagi pelanggan,
karyawan, dan mitra bisnis.
2.2 Pengertian ERP
ERP merupakan kekuatan
teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh
perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan
pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan.
Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem perusahaan lintas fungsional
yang dibawa oleh seperangkat modul perangkat lunak terintegrasi yang mendukung
proses dasar bisnis internal dari sebuah perusahaan.ERP memberikan perusahaan
sebuah tampilan seketika yang terintegrasi dari proses bisnis utamanya, Dalam
aplikasi perangkat lunak ERP dan basis data yang di kelola oleh sistem
manajemen basis data. Sistem ERP melacak sumber daa bisnis(kas, bahan
mentah,dan kapasitas produksi) , dan status koitmen yang di buat oleh bisnis
(pesanan pelanggan, pesanan pembelian, dan gaji karyawan) , pada departemen
manapun yang telah memasukkan data ke dalam sistem.
Perangkat lunak biasanya
terdiri dari modul terintegrasi dari pabrikasi distribusi, penjulan, akuntansi,
dan aplikasi sumber daya manusia. Sistem ERP mendukung banyak proses sumber
daya manusia yang penting, mulai dari perencanaan kebutuhan personel untuk
membayar gaji dan administrasi manfaat, dan menyelesaikan catatan penyimpanan
keuangan yang paling di butuhkan.
2.2.1 Manfaat dan Tantangan ERP
Sistem ERP dapat
menghasilkan manfaat bisnis yang signifikan bagi perusahaan. Banyak perusahaan
yang telah menemukan nilai bisnis utama dalam penggunaan ERP pada beberapa cara
dasar :
· Kualitas dan efesiensi
ERP membuat sebuah
kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatka proses bisnis internal
perusahaan yang menghasilkan perbaikan yang signifkan dalam kualitas dan
efesiensi layanan pelanggan, produksi, dan distribusi.
· Berkurangnya biaya
Banyak perusahaan
melaporkan penguragan yang signifikan dalam biaya pengolahan transaksi dan
perangkat keras, perangkat lunak, dan staf pendukung TI di bandingkan dengan
warisan sistem yang tidak terintegrasi yang telah digantikan oleh sistem ERP
mereka yang baru.
· Pendukung keputusan
ERP menyediakan
informasi lintas fungsional yang penting atas kinerja bisnis bagi manajer
dengan epat untuk memperbaiki kemampuan
mereka dalam membuat keputusan yang lebih baik dengan cara yang
terjadwal di seluruh bisnis perusahaan
· Ketangkapan perusahaan
Mengimplementasikan
sistem ERP memecah banyak departemen terdahulu dan halangan fungsional atau
“silos” dari proses bisni, sistem informasi, dan sumberdaya informasi.
Menghasilkan struktur organisasi yang lebig fleksible, tanggung jawab
manajerial dan aturan kerja dan untuk organisasi yang lebih tangkas dan adaptif
serta tenaga kerja yang lebih memanfaatkan kesempatan bisnis baru.
Penyebab kegagalanutama
dalam proyek ERP adalah manajer bisnis dan pelaku TI dari perusahaan perusahaan
ini meremehkan kompleksitas dari perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang
di butuhkan untuk menyiapkan sistem ERP baru yang akan mengubah bisnis dan
sistem informasi secara radikal. Kegagalan dalam melibatan kayawan yang terkena
dampak dalam tahapan perencanaan dan pengembangan untuk merubah program
manjemen. Pelatihan yang tidak mencukupi dalam tugas pekerjaan baru yang di
butuhkan oleh siste ERP dan kegagalan melakukan konversi dan pengetesan data
yang memadai merupakan salah satu penyebab kegagalan ERP.
2.2.2 Tren dalam ERP
Saat ini ERP masih terlibat mengadaptasi pengembangan
teknologi dan permintaan pasar. Empat tren penting yang membentuk evolusi
keberlanjutan dari ERP: pengembangan dalam integrasi dan flekbilitas, perluasan aplikasi bisnis elektronik,
jangkauan yang lebh jauh ke pengguna baru, dan adopsi teknologi internet. Empat
pengembangan tren yang utama yang terbit dalam aplikasi ERP: ERP yang fleksibel,
ERP berbantu situs, ERP antar perusahaan, dan sederetan bisnis elektronik.
pertama, paket perangkat luak ERP yang di andalkan dari implementasi ERP tahun
1990-an dan sering kali di kritik karena tidak fleksibel, yang secara bertahap
telah di modifikasikan ke dalam produk yang lebih fleksibel. Perusahaan
memasang sistem ERP menekan penjual perangkat lunak untuk mengadopsinya untuk
lebih terbuka dan fleksibel dari aplikasi perangkat lunak berbasis standart.
Perangkat lunak ERP
berbantu situs merupakan pengembangan kedua dalam evolusi ERP. Pertumbuhan
internet, dan intranet dan ekstranet korporat mendesak perangkat lunak
perusahaan untuk menggunakan teknologi internet. Konektifitas internet telah
membawa pada pengembangan dari sistem ERP antar perusahaan yang menyediakan
tautan berbantu situs antara kunci sistem bisnis. Tautan eksternal di tandai
pergerakan ke arah integrasi aplikasi ERP terhadapan internal dengan aplikasi
berfokus eksternal dari manajemen rantai pasokan dan rantai mitra pasokan
perusahaan.
2.3 Pengertian SCM
SCM ( supply chain
management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total
perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi, dan aliran
kuantitas bahan. Warisan rantai pasokan tersumbat dengan langkah-langkah yang
tidak di perlukan dan persediaan yag berlebihan. Peluang perdagangan komersial bersandar
pada penggabungan masing-masing sistem internal perusahaan kepada pemasoknya,
mitra, dan pelanggan. Penggabungan ini mendorong perusahaan mengintegrasikan
dengan lebih baik proses rantai pasokan atar perusahaan untuk meningkatkan
efesiensi pabrikasi dan efektivitas distribusi. Jadi manajemen rantai pasokan
adalah sistem antar perusahaan lintas fungsional yang menggunakan teknologi
informasi untuk membantu mendukung dan mengelola hubungan antara beberapa kunci
proses bisnis sebuah perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan mitra bisnis.
Apa sebenarnya rantai pasokan perusahaan? Mari kita anggap baha sebuah
perusahaan ingin membangun dan menjual sebuah produk kepada bisnis lain.
kemudian, perusahaan harus membeli bahan baku dan berbagai layanan terhubung
dengan perusahaan lain. Hubungan antara pemasok, pelanggan, distributor, dan
bisnis lain yang di butuhkan dalam merancanng, membangun, dan menjual sebuah
produk membuat jaringan entitas bisnis, hubungan, dan proses yang di sebut
rantai pasokan. Masing-masing rantai pasokan harus menambah nialai pada produk
atau layanan yang di hasilkan sebuah perusahaan.
2.3.1 Manfaat dan tantangan SCM
Menciptakan SCM seketika adalah hal yang
menakutkan dab berkelanjutan serta seringkali menjadi kegagalan karena beberapa
alasan. Alasan utama bahwa perencanaan seleksi dan implementasi solusi SCM
menjadi lebih kompleks saat kecepatan teknologi mengubah penepatan dan jumah
mitra perusahaan yang bertambah. Perusahaan mengetahui bahwa sistem SCM dapat
memberikan kunci manfaat bisnis seperti pengolahan pesanan yang lebih cepat dan
lebih akurat; pengurangan level persediaan; percepatan waktu ke pasar; biaya
transaksi dan bahan yang lebih rendah; dan hubungan strategis dengan pemasok.
Manfaat SCM ditujukan untuk membantu perusahaan mencapai ketangkasan dan
kepekaan dalam memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan mitra bisnisnya.
Mengembangkan sistem SCM telah terbukti menjadi aplikasi teknologi informasi
yang kompleks. Jadi mencapai nilai bisnis dan sasaran nilai pelanggan serta
tujuan manajemen rantai pasokan menjadi sebuah tantangan utama bagi kebanyakan
perusahaan.
Penyebab masalah dalam manajemen rantai
pasokan adalah kurangnya pengetahuan perencanaan permintaan yang tepat, alat
dan petunjuk adalah sumber utama dari kegagalan SCM. Perkiraan permintaan yang
tidak akurat dan terlalu optimis menyebabkan produksi utama, persediaan, dan
masalah bisnis lainnya, tidak peduli seberapa efesien seluruh proses manajemen
rantai pasokan telah di bangun. Produksi yang akurat, produksi, dan data bisnis
yang disediakan oleh sistem informasi perusahaan lainnya sering kali menjadi
penyebab dari masalah SCM. Selain itu, kurangnya kolaborasi yang cukup antara pemasaran,
produksi, dan departemen manajemen persediaan dalam sebuah perusahaan, dan
dengan pemasok, distributor,dan lain-lain akan merusak sistem SCM apapun.
Banyak perusahaan yang memasang sistem SCM mengganggap alat perangkat lunak SCM
miliknya belum matang, tedak lengkap, dan sulit di implementasikan.
2.3.2Tren dalam SCM
Arena pemasok yang menghadapi aplikasi akan melihat pertumbuhan yang berkelanjutan dari publik sebagaimana jaringan pribadi yang mengubah rantai pasokan yang linier dan tidak fleksibel menjadi nonlinier dan jaringan-jaringan pemenuhan yang dinamis jugga berkembang sepanjang dimensi lain: dari rantai pasokan yang terotomatisasi dan terintegrasi ke pembelian, perencanaan, dan desain yang kolaboratif di seluruh jaringan pemasok mereka.
BAB III
KESIMPULAN
CRM ( customer
relationship management) merupakan hubungan kerja sama antara pihak provider
dengan customer sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan. Ada banyak
manfaat bisnis yang potensial dari manajemen hubungan pelanggan. Sebagai
contoh, CRM memungkinka sebuah bisnis untuk mengidentifikasi dan membuat target
bagi pelanggan yang terbaik, mereka yang paling menguntungkan bisnis, sehingga
mereka dapat di pertahankan sebagai pelanggan abadi. ERP merupakan kekuatan
teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh
perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan
pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan.
Yang menjadi alasan utama kegagalan atau ketidak puasan dari gagasan CRM adalah
kurangnya pemahaman dan persiapan. ERP membuat sebuah kerangka kerja untuk
mengintegrasikan dan meningkatka proses bisnis internal perusahaan yang
menghasilkan perbaikan yang signifkan dalam kualitas dan efesiensi layanan
pelanggan, produksi, dan distribusi. Penyebab kegagalanutama dalam proyek ERP
adalah manajer bisnis dan pelaku TI dari perusahaan perusahaan ini meremehkan
kompleksitas dari perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang di butuhkan untuk
menyiapkan sistem ERP baru yang akan mengubah bisnis dan sistem informasi
secara radikal. SCM ( supply chain management) adalah konsep atau mekanisme
untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui
optimalisasi waktu, lokasi, dan aliran kuantitas bahan.
sistem SCM dapat memberikan kunci manfaat bisnis seperti pengolahan pesanan
yang lebih cepat dan lebih akurat; pengurangan level persediaan; percepatan
waktu ke pasar; biaya transaksi dan bahan yang lebih rendah; dan hubungan
strategis dengan pemasok. Penyebab masalah dalam manajemen rantai pasokan
adalah kurangnya pengetahuan perencanaan permintaan yang tepat, alat dan petunjuk
adalah sumber utama dari kegagalan SCM.
DAFTAR PUSTAKA
1. Peppers & rogers group.29 oktober 2002. “howneywell
aerospace trains a new breed of sales force on CRM”. Search CRM.com,http//searchcrm.teachtarget.com/originalContent/0%2C289142%2Csidl1gci859703%2C00.html.
2. James A O’brien & George M. Markas. Sistem Informasi Manajemen. Salemba
empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar